Cara Menyusui Bayi dengan Tongue Tie, Ini Langkah yang Harus Dilakukan!

Memiliki buah hati yang mengalami tongue tie memang menjadi tantangan tersendiri bagi ibu. Maka tak mengherankan jika ibu harus berjuang lebih keras ketika menyusui agar bayi mendapatkan asupan ASI yang mencukupi. Lalu bagaimana cara menyusui bayi dengan tongue tie yang benar?

Seperti yang diketahui, tongue tie akan membuat bayi kesulitan menyusui karena kondisi frenulum mulut yang terlalu pendek. Karena itu, menyusui bayi dengan tongue tie tentu berbeda caranya dari cara menyusui biasanya.

Panduan Menyusui Bayi dengan Tongue Tie

1. 1. Konsultasikan Dulu dengan Dokter 

Sebelum mengubah cara dan metode menyusui, alangkah lebih baik jika ibu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dokter nantinya akan membantu melakukan diagnosis pada bayi, apakah mengalami tongue tie, lip tie atau gangguan lainnya. Setelah mendapatkan diagnosis, dokter biasanya akan menyarankan ibu langkah lanjutan terkait teknik menyusui.

2. Pahami Kondisi Bayi

Karena punya lidah yang pendek, bayi dengan tongue tie lebih cepat lelah ketika menyusui. Hal ini disebabkan karena bayi akan menggunakan rahang dan otot leher mereka untuk membantu menghisap ASI. Keterbatasan kemampuan otot lidah dalam menyusu membuat bayi lebih cepat lelah, karena itu ibu disarankan menyusui bayi lebih sering meski sedikit. 

3. Bantu Bayi Melekat ke ASI

Bantulah bayi melekat sedalam dan sedekat mungkin dengan ASI. Dengan cara ini, jumlah ASI yang keluar bisa maksimal, bayi pun juga mendapatkan ASI lebih banyak. Ada cara mudah agar bayi bisa melekatkan mulut ke puting lebih mudah, yakni:

• a. Dekatkan mulut dan lidah bayi ke putting. 
• b. Jika bayi menarik kembali lidahnya, coba buka mulut dan geser dagunya, sehingga bayi bisa merasakan puting dengan lidahnya.
• c. Ketika bayi membuka mulutnya untuk melekatkan lidah ke puting, gunakan jari tangan untuk menyelipkan payudara ke dalam mulutnya. 
• d. Puting yang masuk akan membuat lidahnya lebih longgar, biarkan bayi menyusu sampai kenyang. 
• Jika sudah, ibu bisa tarik jari dari mulut bayi secara perlahan. 

Baca juga : Belajar Berbagai Problem Ibu dan Anak Lewat Webinar ‘Kupas Tuntas MengASIhi’ Habbie

4. Pompa ASI 

Jika memang diperlukan, ibu bisa memompa ASI untuk mencukupi kebutuhan dan nutrisi bayi. Cara ini juga direkomendasikan untuk ibu yang mengalami nyeri dan sakit pada payudara, sehingga perlu mengistirahatkannya untuk proses penyembuhan. Pastikan kondisi ibu tetap rileks dan tidak stress agar produksi ASI tidak menurun.

5. Stimulasikan Gerakan Lidah Bayi

Cara menyusui bayi dengan tongue tie selanjutnya adalah menstimulasi gerakan lidah bayi. Ibu bisa melakukannya di sela-sela waktu istirahat anak saat menyusui. Panduan untuk menstimulasi gerakan lidah bayi adalah:

• a. Baringkan bayi diatas tubuh ibu, kemudian condongkan tubuh bayi ke depan dan belakang. Dengan cara ini, ibu bisa memahami bagaimana gravitasi mempengaruhi lidah di mulut bayi.
• b.Stimulasi bayi untuk menjilati ASI yang ada di bibirnya atau di puting ibu ketika sedang atau setelah menyusui. 
• c. Tempelkan lidah ibu ke lidah bayi untuk mendorong bayi meniru apa yang ibu lakukan. 
•  

Haruskah Melakukan Operasi?

Di beberapa kasus, operasi atau tindakan medis memang diperlukan untuk mengatasi bayi yang mengalami tongue tie atau lip tie. Namun jika kondisi tongue tie tidak terlalu parah, dokter biasanya akan menyarankan untuk mengunggu lidah bayi berkembang dengan sendirinya. Karena seringkali, kondisi tongue tie membaik ketika bayi beranjak dewasa. 

Namun jika kondisinya parah, operasi akan dianjurkan oleh dokter. Penanganan yang tepat akan membantu bayi lebih mudah menyusui dan ibu tidak mengalami stress berkelanjutan. 

Ibu bisa menggunakan Telon Habbie untuk membantu tubuh lebih rileks selama menyusui. Kandungan minyak kelapa, minyak adas, dan minyak kelapa akan membuat tubuh menjadi lebih hangat. Mood juga lebih nyaman selama proses mengASIhi, sehingga kemungkinan ibu mengalami stress bisa diminimalisir.