Tips Mengatasi Speech Delay pada Anak
Tuesday, 26 March 2024
Perkembangan anak yang baik tentu jadi keinginan semua orang tua. Namun tak semua anak punya perkembangan yang sama, apalagi jika Moms dan Dads tak membersamai mereka. Salah satu masalah yang kerap dialami oleh anak dibawah lima tahun adalah speech delay.
Speech delay merupakan kondisi ketika kemampuan anak dalam berbicara atau menyampaikan sesuatu tak mengalami banyak perkembangan, bahkan cenderung terlambat. Ketika anak mengalami speech delay, anak akan kesulitan menyampaikan isi pikirannya, sehingga kata-kata yang ia sampaikan sulit dipahami.
Anak yang mengidap speech delay biasanya disepelekan orang tua, dengan anggapan akan membaik seiring anak beranjak dewasa. Padahal kondisi ini akan membuat anak makin kesulitan berkomunikasi. Langkah terbaik untuk mengatasinya adalah intervensi dokter dengan terapi yang dilakukan secara rutin.
Mengenal Speech Delay
Speech delay termasuk gangguan perkembangan pada anak, yang akhirnya membuat perkembangan bicara mereka lebih lambat dari anak seusianya. Terdapat parameter yang bisa dijadikan acuan untuk melihat apakah seorang anak mengalami speech delay, diantaranya:
- 1. Ketika anak berusia 2 tahun, mereka tidak mampu mengucapkan 25 suku kata atau tak bisa menyebutkan nama-nama benda dengan benar.
- 2. Ketika anak berusia 2,5 tahun, mereka tidak mampu menggunakan frasa dua kata atau lebih, anak juga tak mampu menyebutkan nama anggota badan dengan benar.
- 3. Ketika anak berusia 3 tahun, anak tidak mampu menggunakan lebih dari 200 kosa kata, sulit mengucapkan kalimat, tidak mampu menyusun kata, serta tidak mampu meminta sesuatu dengan menyebutkan nama.
- 4. Ketika anak sudah berusia diatas 3 tahun, mereka tidak dapat menirukan atau mengucapkan kata-kata yang sudah dipelajari. Seringkali anak juga tidak mampu menyebutkan nama lengkapnya dengan benar.
Baca juga: Moms Harus Tahu, Ini Cara Mencegah Ruam pada Bayi
Penyebab Anak Mengalami Speech Delay
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan anak mengalami speech delay. Kondisi medis pada bayi, seperti berat badan lahir rendah, bayi kuning, atau mengalami afiksi membuat bayi lebih rentan mengalami speech delay.
Bayi yang mengalami riwayat kejang, trauma kepala, dan radang otak juga bisa mengalami resiko yang sama, sehingga diperlukan perawatan intensif agar tumbuh kembangnya berjalan baik. Anak yang memiliki masalah pendengaran dan disertai dengan gangguan fungsi oromotor atau struktur mulut, kemungkinan juga mengalami speech delay.
Hal ini bisa terjadi karena sulitnya kontrol dan koordinasi antara bibir, lidah, serta area rahang untuk mengeluarkan suara. Penyebab lain mengapa anak mengalami speech delay adalah memiliki riwayat keluarga yang mengalami masalah serupa.
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap parenting seringkali membuat anak-anak tak mendapatkan perhatian yang cukup. Hal ini menyebabkan anak-anak tak mendapatkan pancingan berbicara, yang akhirnya menyebabkan speech delay.
Baca juga: Rekomendasi Wangi Telon Habbie Bulan Maret untuk Kesayangan
Apalagi jika orang tua memberikan gadget sebagai sarana hiburan dan bermain anak. Terlalu sering menonton video atau bermain games akan membuat anak mengalami keterlambatan berbicara. Sebab mereka jadi lebih enggan untuk berbicara dan memilih diam bermain gadget.
Tips Mengatasi Speech Delay pada Anak
Ketika Moms sudah memperhatikan ada tanda-tanda si kecil mengalami speech delay, sebaiknya segera lakukan tips dan panduan berikut ini.
- 1. Sering Ajak Anak Bicara
Memperhatikan si kecil lebih sering dengan mengajaknya bicara, bisa membuat gejala speech delay perlahan hilang. Moms bisa ajak si kecil membicarakan apa kartun, kegiatan, atau makanan yang ia sukai. Tak harus menggunakan kalimat panjang, Moms bisa pakai kalimat sederhana agar anak lebih mudah mengerti.
2. Ajak Bernyanyi Bersama
Kalau si kecil suka mendengarkan nyanyian, cobalah untuk mengajaknya bernyanyi bersama. Pilih lagu anak-anak yang memiliki nada dan kata-kata sederhana. Selain melatih kemampuan menyanyi, bernyanyi bersama anak juga bisa melatih kemampuan geraknya.
Baca juga: Pengunjung Antusias Coba Minyak Telon Kekinian Habbie di IMOBY Bandung 2024
3. Tanggapi Pertanyaannya
Ketika si kecil menanyakan sesuatu pada Moms atau Dads, tanggapi pertanyaannya dengan baik. Kesempatan ini juga bisa digunakan untuk memancing si kecil lebih banyak bicara. Moms pun bisa membantu si kecil mempelajari sekaligus mengingat nama benda.
4. Bacakan Buku Dongeng pada Anak
Jika si kecil terlalu asik bermain gadget, cobalah untuk menggantinya dengan kegiatan yang membuat anak tertarik, misalnya membacakan buku cerita. Membacakan buku dongeng bisa menambah kosakata anak sekaligus meningkatkan daya imajinasi. Moms dan Dads pun jadi punya waktu lebih untuk melakukan bonding dengan anak.
5. Kurangi Paparan Gadget
Jangan terlalu sering memberikan screen time pada anak, baik pada pemakaian gadget atau aktivitas menonton televisi. Lebih baik Moms mengajaknya bermain bersama keluarga atau teman-temannya, sehingga anak memiliki perkembangan motorik dan sosial yang optimal.
6. Lakukan Konsultasi dengan Dokter Spesialis
Tidak semua kondisi speech delay bisa disembuhkan secara mandiri. Bersama dengan Dads, Moms bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis pediatric. Dengan cara ini, langkah-langkah penanganan speech delay pada anak pun bisa dilakukan lebih optimal.
Speech delay bukan berarti si kecil tidak bisa berbicara ya Moms, anak hanya mengalami gangguan keterlambatan dalam berbicara. Karena itu, bekali diri dengan ilmu parenting sejak dini ya, sehingga gejala atau kemungkinan anak mengalami speech delay tak terjadi pada buah hati.
Latest Articles
5 Minyak Telon Bayi Wangi Tahan Lama dari Habbie, Harumnya Seharian!
5 varian minyak telon bayi wangi tahan lama dari Habbie ini bisa Moms coba!
Si Kecil Pakai Parfum, Yes or No?
Daripada mengenakan parfum untuk anak, Moms bisa cari alternatif lain, yakni menggunakan minyak telon.
Cara Agar Bayi Terhindar dari Masuk Angin dan Kembung di Musim Pancaroba
Yuk simak cara sederhana namun efektif agar bayi terhindar dari masuk angin dan kembung!
Tetap Sabar di Bulan Ramadan dengan Gentle Parenting
Bagaimana sih cara menerapkan gentle parenting selama puasa? Simak penjelasannya berikut ini ya Moms!